DANAU
BUATAN
Adalah
Mahad Al-Zaytun pembangunannya sudah mulai terasa dan dirasa oleh seluruh
penghuni Mahad maupun para pengunjung sebagai tempat untuk melepas kerinduan
hati akan suasana yang selama ini tidak mereka dapaiti diluar sana.
Betapa tidak? Lahan yang semula tandus dan gersang karena rendahnya curah
hujan, perlahan namun pasti telah berubah menjadi hijau dan rindang. Ini
semua tentunya tidak terlepas dari sistem penyeimbangan air tanah yang
diterapkan di Mahad Al-Zaytun, sebagai langkah awal telahpun dibuat kolam
yang letaknya di sebelah utara masjid Al-Hayat dengan luas 1 ha dan kedalaman
6 m dari bibir kolam.
Kolam ini dirancang sebagai tempat penampungan air dari setiap saluran
air yang berada disekitar gedung pendidikan bila musim hujan tiba, dan
sekaligus dijadikan sebagai pengembangbiakan ikan, yang berguna sebagai
salah satu usaha pemenuhan peningkatan gizi seperti yang telah diprogramkan
bagi warga Al-Zaytun.
Dari penaburan bibit ikan sebanyak 10.000 pada 3 tahun talu, terdiri dari
ikan emas, nila, nilam, tawes, combro,
gurami saat ini telah berkembangbiak menjadi ratusan ribu bahkan jutaan
ikan besar dan kecil.
Seiring dengan perjalanan pembangunan dan kunjungan para tamu yang silih
berganti orang perorang keberadaan kolam menjadi salah satu obyek yang
memiliki daya tarik tersendiri. Berawal dari ldul Fitri 1420 H, ketika
gema takbir dan tahmid memuji dan memuja keagungan Asma Ilahi berkumandang
di setiap belahan bumi, berbondong bondonglah masyarakat dari gerbagai
pclosok tanah air menuju Mahad Al-Zaytun, untuk melihat dari dekat apa
yang selama ini mereka dengar.
Teryata kolam seluas 1 ha dengan jutaan ikan itu banyak menarik perhatian
pengunjung. Bening air kolani yang tertimpa sinar matahari dan tersapu
oleh desah angin menimbulkan kilauan-kilauan bak untaian mutiara di antara
keping-keping emas yang sedang berjalan.
Al-Zaytun Edisi 2 - Februari 2000
|