Ma'had
Al-Zaytun Selayang Pandang
Ma’had
Al-Zaytun terletak di Kabupaten Indramayu, lebih kurang 3,5 (tiga setengah)
jam perjalanan darat dengan
menggunakan mobil dan 2 (dua) jam jika menggunakan kereta dari Jakarta.
Dikelola oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI),yang secara institutional
didirikan pada tahun 1994 dihadapan Notaris Ny.Li Rokayah Sulaeman SH,
Notaris Di Dati II Subang pada tanggal 25 Januari, dengan akta notaries
Nomor 61, dan secara resmi dibuka sebagai lembaga pendidikan formal oleh
Prof.Dr.Ing. Haji B.J.Habibie Presiden Indonesia, pada hari Jumat tanggal
27 August 1999, sangat wajar dikemudian hari banyak pihak yang mengkaitkan
Ma’had ini dengan Presiden Habibie.
Sekalipun sebagai pendatang baru, akan tetapi Ma’had Al-Zaytun telah
menjadi Institusi pendidikan alternatif yang amat diminati. bukan saja
karena keindahan dan kebersihan kampusnya, akan tetapi juga karena system
pendidikan yang terapkannya, hal ini terbukti apapun ungkapan sumbang
terhadap Ma’had Al-Zaytun dari waktu ke waktu sejak diresmikannya
selalu mendapatkan murid/santri melebihi kapasitas muat yang sedang dibangun,
sementara banyak Pondok Pesantren yang jauh lebih tua umurnya berada jauh
peringkatnya dari Ma’had Al-Zaytun.
Lokasi
Kampus Ma’had
Al-Zaytun tepatnya terletak di sebuah kawasan yang amat jauh dari keramaian
kota, Desa Mekarjaya, Kecamatan Haurgeulis, Dati II Indramayu, menempati
tanah wakaf dari berbagai kalangan Ummat islam bangsa Indonesia, seluas
1400 hektar, 200 hektar dipergunakan sebagai kawasan Kampus Ma’had
Al-Zaytun, sedang sisanya 1200 hektar dipergunakan sebagai sarana pendukung
pembelajaran diberbagai bidang, antara lain, Aquakultur/perikanan,Hortikultur,Industri
makanan ternak,unit peternakan,industri kecil dan lain lain
Pemanfaatan
Lahan
Diatas tanah seluas
tersebut datas, kini telah termanfaatkan untuk berbagai upaya positif
yang mendatangkan profit dan menjadi salah satu sumber pembiayaan Ma’had
Al-Zaytun, misalnya :
1. Lahan tanaman
Jati emas.Jati emas yang kini sudah tertanam di Komplek Kampus Ma’had
Al-Zaytun, kurang lebih 500.000 batang , dimana sebagian besar dari pohon
jati emas tersebut telah dibeli oleh donatur dengan harga Rp. 5000.000,-
perpohon
2. Lahan peternakan,
dimana dipelihara berbagai jenis hewan, antara lain, domba, sapi pedaging,
sapi perah, unggas, dan juga hewan peliharaan lain, yang kesemuanya menjadi
salah satu sumber penghasilan Ma’had Al-Zaytun
3. Lahan perkebunan
dan pertanian, yang saat ini ditanami tanaman komersial, yaitu ,jagung
manis, dan jeruk siam garut, yang sudah muali berbuah dan sudah berang
tentu akan mendatangkan hasil yang cukup besar bagi Ma’had Al-Zaytun
Pengerjaan aktifitas
agrobusiness tersebut diatas, seperti halnya dengan semua aktifitas pembangunan
Ma’had Al-Zaytun, secara keseluruhan dilaksanakan oleh team.
Ditentang kesempatan
kerja dengan adanya Ma’had Al-Zaytun dan partisipasi masyarakat
tempatan, banyak pihak yang menjadikannya sebagai sasaran kritik dan hujatan
bahkan dijadikannya sebagai umpan fitnah agar masyarakat setempat terkecoh
dan kemudian membuat ulah yang merugikan Ma’had Al-Zaytun, tanpa
mereka sadari bahwa sesungguhnya sejak awal pengelola Ma’had Al-Zaytun
sudah memberikan kesempatan bahkan sampai kini, yaitu dibidang yang diminati
serta dikuasai pelaksanaanya, misalnya saja penggarapan sawah sawah milik
Ma’had Al-Zaytun.
Sementara itu
Syaykh A.S Panji Gumilang secara tartil telah menyerukan kepada seluruh
jajaran exponent yayasan Pesantren Indonesia Ma’had Al-Zaytun, untuk
ikut serta berpartisipasi terhadap pelaksanaan pembangunan desa Mekarjaya
dimana Ma’had Al-Zaytun berada, implementasi dari seruan tersebut
telahpun dilaksanakan dengan keikut sertaan aktif pihak Ma’had dalam
apa yang disebut sebagai “Badan Pembangunan Desa Mekarjaya”,
dan secara periodic rapat-rapat pengurusnya dilaksanakan di kampus ma’had
Al-Zaytun (lihat majalah Al-Zaytun edisi Agustus 2001).
Hasil dari rapat-rapat
penggdokan rancangan pembangunan desa Mekarjaya, maka dalam waktu dekat
ini akan dilaksanakan proyek pertamanya, yaitu:
1. Pembangunan balai
desa Mekarjaya.
2. Pembangunan
Jalan dengan kualitas yang sama dengan yang ada didalam kampus, sepanjang
5 km.
3. Penertiban
adminsitarsi pemerintahan desa Mekarjaya
Konstribusi Ma’had
Al-zaytun terhadap masyarakat sekelilingnya, juga amat jelas dirasakan,
karena hampir keseluruhan Karyawan Ma’had ditempatkan dirumah-rumah
penduduk sekecamatan Haurgeulis, sehingga dalam satu tahun milyaran rupiah
yang disumbangkan kepada masyarakat,belum lagi dana yang dikeluarkan oleh
keluarga karyawan untuk belanja kebutuhan hidup se-hari hari.
Jika kemudian
terdapat fitnah yang berkaitan dengan kealpaan Ma’had Al-zaytun
terhadap lingkungan,maka semua itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak
berdasar.
Secara lebih
luas pula Ma’had Al-Zaytun telah memberikan konstribusinya pada
perekonomian nasional, walau barangkali tidak terlalu besar, dan jika
membandingkan Ma’had Al-Zaytun dengan pesantren dan atau lembaga
pendidikan lain di Indonesia,maka sekalipun masih baru, lembaga ini lebih
unggul konstribusi sosialnya terhadap lingkungan baik skala kecil maupun
besar, salah satu contoh kongkritnya adalah, bahwa Ma’had Al-Zaytun
setiap bulan telah memberikan sumbangsihnya kepada negara berupa pajak
PPN setidaknya sejumlah antara Rp. 1 – 2 milyard.
TUJUAN
Tujuan Ma’had
Al-Zaytun yang utama adalah mendidik putera puteri Ummat Islam bangsa
Indonesia, dan antara bangsa,agar kehidupan profesionalnya kelak,mampu
mewarnai masyarakat sekelilingnya,untuk itu diharapkan alumni Ma’had
Al-Zaytun kelak akan menjadi pemimpin bagi Indonesia baru dan negara-negara
dari mana mereka berasal. Saat ini penghuni kampus Ma’had Al-Zaytun
telah mencapai 9600 orang, terdiri dari santriwan/wati, mahasiswa, karyawan,exponen
yayasan dan lain lain, 2900 dari jumlah penghuni tersebut adalah Karyawan
yang disebut sebagai “ Santri senior”.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, di Ma’had Al-Zaytun para
santri dibekali dengan bekal yang komprehensip, tidak saja berupa pelajaran
pelajaran formal (kurikuler), yang kurikulumnya mengacu pada kurikulum
Departemen Pendidikan nasional dan sedang dikembangkan penelitian untuk
menterapkan kurikulum nasional United Kingdom. Tetapi para santri dibekali
dengan berbagai pembekalan intensif ditentang kepemimpinan, kebersamaan,
toleransi dan yang pasti adalah kesehatan jasmani berupa penyediaan fasilitas
olahraga bertarap international, dan kegiatan wajib menghafal Alquran
sampai hafal pada tahun terakhir menjelang ujian akhir di kelas 6 peringkat
sekolah menengah.
Sebagai bagian dari proses pendidikan, Ma’had Al-Zaytun melalui
beberapa petugas hubungan masyarakatnya, melakukan pendekatan pendekatan
kepada berbagai kalangan dan sosok sosok utama negeri ini untuk berkunjung
dan memberikan ceramahnya dihadapan para santri Ma’had Al-Zaytun,
banyak diantara mereka yang telah datang berkunjung, dan banyak pula yang
masih berfikir keras walau hanya untuk bersilahtur raheem ke sebuah Pondok
Pesantren.Ironinya mereka adalah sosok sosok yang dkenal sebagai tokoh
muslim Indonesia,baik formal maupun non formal.
Telah datang tokoh-tokoh nasional baik sipil maupun militer, misalnya
Abdullah Mahmud Hendro Priyono, Adi Sasono dan sahabat sahabat ICMInya,
walau banyak diantara mereka yang beluim menerima kehadiran Ma’had
Al-Zaytun dengan berbagai alasan klasik, tetapi tidak kami perhitungkan
karena kami beranggap bahwa ICMI bukanlah segalanya di Indonesia, datang
berkunjung juga para tokoh mantan pejabat Orde Baru, misalnya Haji Harmoko,
Jenderal Syarwan Hamid, Dr. Saadillah Mursyid, Dr Hayono Suyono, Haji
Ismail Saleh dan lain lain,yang diterima dengan penghormatan yang sama
oleh para santri dan exponent Ma’had Al-Zaytun.
Datang pula Ir.Akbar Tanjung dan beberapa tokoh Golkar lainnya, bahkan
terdapat beberapa gedung dan fasilitas pembelajaran lainnya yang diberi
nama dengan nama-nama tokoh Golkar, misalnya gedung Olahraga Al-Akbar,
Palagan Agung ( Drs.Agung Laksono).Sangat disayangkan bahwa Amin Rais,
ketua Umum PAN dan Ketua MPR-RI, belum juga mempunyai niatan berkunjung
ke Ma’had Al-Zaytun secara ikhlas dari lubuk hatinya selaku pemimpin
muslim,konon menurut beberapa orang dekatnya beliau mendapatkan masukan
tentang Ma’had Al-Zaytun dan menjaga jarak politik, agar pada saatnya
nanti tidak menjadi bidikan lawan lawan politiknya, sesuatu yang aneh
memang, sebab semua lawan poltiknya sudah banyak yang dating berkunjung.
Jika sosok seperti Amin Rais masih bertimbang pada beberapa masukan tanpa
tabayyun, maka maknanya sebagai sosok reformis perlu di pertanyakan?
JUMLAH SANTRI
Santri
Ma’had Al-zaytun datang dari 26 Propinsi di Indonesia, Timor Lorosae,
dan Malaysia,direncanakan untuk menerima 2000 santriwan/wati setiap tahun,termasuk
untuk peringkat Vocational College.Pada tahun akademi 2000-2001 Ma’had
Al-Zaytun menerima pendaftar dari seluruh Indonesia,malaysia,Singapore
Kerajaan Thailand, serta Cambodia, saat ini jumlah santri di ma'had Al-Zaytun
adalah 5500 orang, dan jika dijumlah maka seluruh penhuni Ma'had saat
ini sudah lebih dari 9000 orang.
Untuk merekrut
santri dan Mahasiwa diatas, Ma’had Al-zaytun mempunyai perwakilan/representative
di semua Propinsi di Indonesia, termasuk di Malaysia barat/timur,yang
juga berstatus sebagai Public relation staffs Ma’had Al-zaytun.
Dalam waktu
dekat, Ma’had Al-Zaytun akan mendirikan “Ma’had Asas”
di setiap Propinsi di Indonesia , yang menyelenggarakan pendidikan dasar
modern,dan dirancang sebagai resources utama santriwan/wati Ma’had
Al-zaytun dikemudian.Ma’had Asas pertama yang kini sedang dalam
proses pembangunan dalah Ma’had Asas di dati II Subang dan dati
II Gresik.
Proses pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia,akan tetapi ada beberapa
mata pelajaran yang diberikan dalam bahasa Arab dan Inggris.Semua peringkat
program di Ma’had Al-zaytun mendapatkan subsidi dari yayasan Pesantren
Indonesia, kecuali dana titipan awal sebesar 1500 US Dollar yang harus
diberikan oleh Orang tua santri, dan bagi mereka yang berkeupayaan mempunyai
kesempatan untuk memperdalam ilmu sampai pada peringkat doctor.
Pendidikan
formal dan non formal di Ma’had Al-Zaytun
Saat ini Ma’had
Al-Zaytun menyelenggarakan Pendidikan formal pada peringkat Sekolah menengah
dan tehnical College, sedang Peringkat Universitas akan didirikan dalam
waktu tiga tahun, disamping itu Ma’had Al-Zaytun juga merencanakan
penyelenggaraan Universitas terbuka (Open University), bagi para praktisi
Indonesia, dan Institute bahasa asing.
Sekolah Menengah
Sekolah menengah di
Ma’had Al-Zaytun dibagi menjadi dua peringkat, yakni peringkat pertama
atau Al-Thanawiyah, dan peringkat atas atau Al-Wustho. Masing masing peringkat
ditempoh selama 3 tahun pembelajaran, sekolah menengah Ma’had Al-Zaytun
diharapkan pada saatnya nanti adalah setara dengan Arabian Thanawiyya
Amma dan Egyption Thanawiyya amma.Ijasah sekolah menengah akan dikeluarkan
oleh Ma’had Al-Zaytun, sedang sekolah sekolah negeri lainnya dikeluarkan
berdasarkan proctor examination yang diselenggarakan di Ma’had Al-Zaytun.
System tersebut diatas
memberi kesempatan kepada para santriwan/wati, untuk memperoleh beberapa
ijasah,antara lain :
Al-thanawiyya
1. Ijasah Ma’had
Al-Zaytun
2. MTS Negeri
3. SMP Negeri
Al-Wustho
1. Ijasah Ma’had
Al-ZaytunMadarasah Aliyah Negeri
2. SMU negeri
Untuk menyempurnakan
penyelenggaraan pembelajaran dan proses pendidikan atas santriwan/wati
yang kini jumlahnya semakin meningkat menjadi lebih dari 3000 orang, telah
direkrut guru dan murrabi (guidance and Counselling) lebih dari 300 orang,
sehingga rasio antara guru dan santri tetap berada pada 10:1
Pendidikan
Vocational
Program pertama
yang diselenggarakan pada peringkat Vocational ini adalah - P3T-atau Program
pendidikan pertanian
terpadu, yang semula dirancang sebagai program non gelar, akan tetapi
pada perjalanan pembelajaran Syaykh Al-Ma,had meminta agar bagi alumni
program ini mendapatkan gelar kesarjanaan pada peringkatnya, yang setara
dengan The Diploma of Higher education atau associate arts di Amerika
serikat untuk selanjutnya Ma’had Al-Zaytun akan menyelenggarakan
beberapa bidang study, antara lain :
Arts and Sciences
division
- Study multi media
terpadu
- Study Information technology terpadu
- Study textile dan garment industry terpadu
Division of building Engineering
- Building Construction
terpadu
- Civil engineering
terpadu
- Manufacturing
engineering terpadu
Division of
business and management
- Hospitality management
terpadu
- Business management
terpadu
- Finance and
corporate finance
- Accounting
Maksud dan tujuan
penyelenggaraan program tersebut diatas adalah mengindentifikasi minat
dan skill para mahasiswa, sehingga bias memilih suatu bidang study yang
sesuai dengan pilihan karirnya, pada peringkat “ para Professional”,
program tersebut diatas di desing sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
permintaan dunia usaha, dan industri pada era globalisasi seperti sekarang
ini. Syaykh Al-Ma’had selalu mengisyaratkan agar kelak para alumni
program vocational Ma’hadAl-Zaytun mampu mengelola usaha sendiri
secara mandiri.
Universitas
Ma’had
Al-Zaytun dalam waktu dekat ini akan mendirikan sebuah Universitas, yang
diberi nama Universitas Al-Zaytun, sebuah Universitas yang kelak diharapkan
sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, atau dinegara-negara islam
lainnya.
Program-program
yang diselenggarakan oleh Universitas Al-Zaytun (Gamiah Al-Zaytun) dirancang
sebabagi program yang mampu memenuhi kebutuhan kehidupan real pada era
globalisasi, dengan demikian diharapkan para alumni Universitas Al-Zaytun
mampu mengimplementasikan ilmunya secara professional maupun akademikal
dalam kehidupan nyata.
Beberapa program
yang dirancang akan diselenggarakan oleh Universitas Al-Zaytun adalah
sebagai berikut :
1. Study tentang Timur
tengah dan Islam
2. Pendidikan
3. Ilmu-ilmu
social
4. Applied Sciences
5. Business/
management
6. Ekonomi
7. Pertanian
terpadu
8. Engineering
9. Kedokteran
dan kebidanan
Untuk mensukseskan
program pendirian Universitas tersebut diatas, Syaykh Al-Ma’had
dengan dukungan Yayasan Pesantren Indonesia, akan mengirimkan beberapa
tenaga staffs, dan guru-guru yang ada saat ini ke luar negeri (USA,Canada,UK,Australia,
New Zealand,German) untuk me- upgrade diri dalam bidang bidang study sebagai
berikut dibawah ini:
1. Islamic studies
2. Education
3. Education
management
4. Agriculture
5. Economics
6. Business
7. Applied Sciences
8. Languages
Institute
of Languages
Ma’had Al-Zaytun
mempunyai lembaga bahasa ( Institute of Languages) yang akan menyelenggarakan
up- grading bahasa bagi para guru,staffs, karyawan dan tentu saja para
santri dan mahasiswa, antara lain adalah :
1. Bahasa Inggris
2. Bahasa Mandarin
3. Bahasa Jepang
4. Bahasa German
5. Bahasa Perancis
6. Bahasa Persia
7. Bahasa Arab
8. Bahasa Indonesia
bagi mahasiswa/santri International
Saat ini Ma’had
Al-Zaytun telah menjalin hubungan dengan berbagai lembaga kualifikasi
International, dan yang telah memberi kepercayaan kepada ma’hadAl-zaytun
sebagai Approval center adalah :
- Pitman Qualification
- City and Guilds
- London Chamber
of Commerce examination boards
- University
of London Local examination cyndicates[1]
Lembaga-lembaga kualifikasi
tersebut diatas, tidak saja akan memberikan kualifikasi dengan ujian untuk
kemahiran berbahasa inggris dan bahasa asing lainnya, akan tetapi juga
untuk international general education certificate (IGCSE), dan vocational
program sampai pada peringkat undergraduate , lembaga – lembaga
mana diakui secara international.
Distance learning
Sebagaimana dengan
Institusi pendidikan tinggi manca negara, Ma’had Al-Zaytun juga
merencanakan untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi jarak jauh (Distance
learning),yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang sudah berpengalaman
kerja pada bidangnya masing masing, akan tetapi berkeinginan untuk melanjutkan
proses pembelajaran formalnya.
Untuk mensukseskan
program tersebut diatas, ma’had Al-zaytun telah menjalin kerja sama
dengan berbagai institusi luar negeri yang berpengalaman dibidang penyelenggaraan
pendidikan tinggi jarak jauh, antara lain :
- Accrediting comission
of the distance learning and training council
- Pitman Qualification
- City and Guilds
- LCCIEB
- UCLES
- American World
University
- University
of London External Program
- Open Learning
Queensland
Bidang study yang
ditawarkan melalui program kuliah jarak jauh tersebut diatas adalah sebagai
berikut dibawah ini :
- Business and Management
- Economics
- Hukum/Law
- Islamic Studies
- Agriculture
- Information technology
- Islamic Architecture
Sedangkan gelar yang
akan dianugerahkan bagi para mahasiswa Open University yang berhasil menyelesaikan
kuliah dengan baik adalah sebagai berikut :
- Bachelor Of Sceinces
- Bachelor of
Business Administration
- Master of
Sceinces
- Master of
Business Administration
- Diploma of
Higher Education atau Associate arts
- Graduate diploma
- Dan lain -
lain
Open University merupakan
program serius yang akan diselenggarakan oleh Ma’had Al-zaytun sebagai
bagian dari upaya pendidikan ummat, guna mempersiapkan kualitas sumber
daya manusia yang lebih baik.Program ini merupakan program effektif yang
pernah dilakukan oleh banyak Universitas dunia, termasuk University of
London, yang sudah memulainya sejak abad ke sembilan belas yang lalu,
sebelum kemunculan Open University of United Kingdom, yang menduduki rangking
kesepuluh dari ratusan Universitas dan University Colleges di United Kingdoms.
Al-Zatun Open
University diupayakan sedemikian rupa, sehingga jauh dari penilaian ummat,
bahwa program ini hanyalah merupakan instant program untu mendapatkan
gelar.Untuk itu system dan penyajiannya akan diupayakan sedemikian rupa,
dengan menimba pengalaman beberapa Institusi manca negara yang telah berpengalaman
tersebut diatas
Kelas persiapan
Sejak tahun akademi
2000 – 2001 Ma’had Al-Zaytun telah mendirikan kelas persiapan
untuk menampung calon santri yang masih belum memenuhi criteria , dan
untuk memenuhi permintaan masyarakat yang ingin memasukkan anak anaknya
ke Ma’had Al-Zaytun, guna mempersiapkan diri sebelum masuk secara
formal.
Gedung khusus
untuk kelas persiapan tersebut diatas telah dibangun dan dalam tahap penyelesaian
akhir, masa pembangunan gedung yang terletak diatas tanah seluas 5000
meter persegi, yang mampu menampung 400 santri hanya memakan waktu 40
hari proses pembangunannya
--------------------------------------------------------------------------------
[1] Pada saat
selayang pandang ini ditulis Ma’had Al-zaytun sedang menunggu hasil
keputusan dari UCLES
Fasilitas
di Ma’had Al-Zaytun
- fasilitas komputer
Saat ini Ma’had
Al-Zaytun mempunyai fasilitas komputer yang cukup baik, terdiri dari 250
units Personal Computer,Notebooks,dan server, yang kesemuanya di pergunakan
sebagai fasilitas penunjang pembelajaran bagi para santri,mahasiswa dan
staffs yayasan pesantren Indonesia, dalam waktu dekat semua kamar di ma’had
Al-zaytun dilengkapi dengan fasilitas komputer, sehingga para penghuninya
bisa berhubungan dengan Network Ma’had dan juga akses ke internet,
dimana pihak yang bertanggung jawab untuk fasilitas ini telah mempersiapkan
proteksi agar para user tidak mengakses site site yang tidak pantas bagi
para santri ma’had Al-Zaytun.
- Perpustakaan
Ma’had Al-zaytun
saat ini mempunyai beberapa perpustakaan yang diperuntukkan bagi kelancaran
proses pembelajaran, antara lain :
1. Perpustakaan umum
2. Perpustakaan
College
3. Perpustakaan
ruang kelas
4. Perpustakaan
ruang tidur di asrama
Masing masing perpustkaan
tersebut memiliki berbagai buku, sesuai dengan jenis perpusatakaannya,
sedang untuk perpustakaan umum saat ini memiliki kurang lebih 25000 buku-buku
import dan local, diantaranya adalah Enciclopedia Britanica, Americana,
Sciences, Indonesia, Islam, dan Education, disamping itu perpusatakaan
umum juga memiliki buku buku texts dari berbagai lembaga kualifikasi yang
telah menjalin kerja sama dengan Ma’had Al-zaytun
- Laboratorium
bahasa
Disamping berbagai
fasilitas tersebut diatas, satu fasilitas yang menjadi kelengkapan lembaga
pendidikan modern saat ini adalah laboratorium bahasa, di ma’had
Al-zaytun Laboratorium bahasa ini dilengkapi dengan berbagai sarana modern
dan resources pembelajaran bahasa asing yang representative.
- Applied
Scieces and skill’s laboratory
Ma’had Al-Zaytun
juga melengkapi sarana penunjang pendidikannya, dengan laboratorium applied
sciences, baik di dalam gedung maupun diluar gedung, laboratorium mana
meliputi Laboratorium kimia, pisika,biology, dan aquaculture, disamping
itu terdapat satu laboratorium khusus “ embryo transfer” yang
dikelola oleh tenaga ahli dari dalam dan tamatan luar negeri.
Sedang untuk
skill lainnya, di Ma’had Al-Zaytun disediakan beberapa work shops
di bidang pertukangan kayu, perbengkelan mobil dan motor, Industri mebeuler,pengolahan
susu,pengolahan lombah ternak untuk pupuk alami,koperasi Ma’had
al-zaytun, semuanya diperuntukkan bagi praktikum santri dan mahasiwa P3T
serta untuk memproduksi kebutuhan dasar bagi penghuni Ma’had Al-zaytun
- Fasilitas
olahraga
Sebagai yang selalu
disampaikan oleh Syaykh Al-Ma’had, bahwa salah satu motto ma’had
Al-zaytun adalah “ Bastotan fil ilmi wal-jismi”, maka untuk
mewujudkannya di ma’had tersedia berbagai fasilitas olahraga bertaraf
international, antara lain :
- Empat lapangan sepakbola
- Lapangan Hockey
- Lapangan Tennis
- Kolam renang
- Palagan agung
- Stadion utama
Al-Zaytun, bertaraf Olimpiade
- Fasilitas
penunjang lainnya
Ma’had Al-Zaytun
melengkapi fasilitas penunjang pendidikan lainnya, bagi para santri dan
mahasiswa serta seluruh penghuni kampus, antara lain :
- Bank Jabar kantor
cabang kampus Al-zaytun
- Barbershop
- Wartel
- Warpos
- Restourant
khusus santri dan mahasiswa
- Restourant
khusus tamu
- Beberapa kendaraan
roda empat,sedan dan Bus
- Laundrete
dan kitchen sets
Barangkali sebagai
sebuah pesantren, Ma’had Al-zaytun adalah satu-satunya pesantren
yang mempunyai fasilitas laundry dan kitchen sets seharga 1 juta dollar,yang
mampu menampung kebutuhan khusus untuk itu, bagi 12-14 ribu penghuni Ma’had
Al-zaytun kampus. Peralatan modern mana dibeli dari Elctro Lux swedia,
dan merupakan satu satunya peralatan termodern yang pernah dipasarkan
oleh Elctro Lux di Indonesia
- Masjid Al-hayat
dan Rahmatan Lil Alamin
Masjid Al-Hayat (lihat
gambar), adalah pusat kegiatan seluruh penghuni Ma’had Al-Zaytun
dari subuh sampai dengan Isya’, dan para pengunjung Ma’had
Al-Zaytun akan melihat kegiatan sholat berjamaah dan tadarrus Al-quran
yang dilakukan oleh seluruh penghuni Ma’had.
Di Masjid inilah setiap hari Jumat Syaykh Al-ma’had memberikan pengarahan
khasnya kepada para santri dan seluruh penguni kampus, dan merupakan acara
khusus yang sangat menarik dan selalu mendapatkan respons dari jamaah
Sholat Jumat. Syaykh selalu memberikan tekanan agar kelak para santri
mampu berkiprah dalam kemandirian, dan sanggup mewarnai kehidupan masyarakat
sekelilingnya, untuk itulah mereka saat ini dilatih dan dibiasakan dengan
hal hal yang menurut banyak orang, bukan tradisi kepesantrenan, seperti
misalnya, ruang tidur yang representative, cara berpakaian yang rapi dan
sikap-sikap yang sopan dan gentle, menurut Syaykh hari ini 15 tahun yang
akan datang semua akan berobah dan kita harus selalu mengikutinya[1
Bahwa sekalipun Masjid Al-hayat dibangun diatas tanah seluas 5000 hektar
dengan tiga lantai, akan tetapi setahun usia Ma’had Al-zaytun, masjid
tersebut sudah tidak lagi mampu memuat jamaah, baik pada hari hari biasa
maupun jumat.Oleh sebab itu Ma’had kini membangun sebuah masjid
besar yang diberi nama “ Masjid Rahmatan Lil-Alamin “ yang
berukuran 6 hektar dan berlantai 6 (enam), serta membutuhkan biaya kurang
lebih 14 Juta dollar Amerika atau Rp. 100 milyar.
- Fasilitas akomodasi dan gedung pembelajaran
Para santriwan/wati
dan mahasiswa yang telah diterima di Ma’had Al-Zaytun, baik dari
dalam maupun luar negeri, mendapatkan fasilitas akomodasi secara Cuma-Cuma
selama masa pembelajaran formalnya di Ma’had Al-zaytun, sedangkan
untuk gedung pembelajaran barangkali hanya di Ma’had Al-zaytunlah
yang memenuhi persyaratan keseyogjaan, yang menurut Syaykh AS.panji Gumilang
menduduki rangking kedua setelah german.
Pada setiap gedung
asrama (Residence halls), terdapat 170 ruang berukuran 72 meter persegi
yang dihuni oleh 10 orang santri/waty atau mahasiswa, ruangan mana di
lengkapi dengan :
- Almari pakaian
- Meja meeting
- Tempat tidur
beserta kasur (dari bahan pilihan) untuk 10 0rang
- Kamar mandi
dan Toilet 3 units
- Perpustakaan
kamar berisi buku buku wajib
Sedang setiap gedung
pembelajaran diperuntukkan bagi 1500 – 1700 orang santri dan atau
mahasiswa .masing masing ruang kelas berukuran 12 x 10 meter persegi untuk
36 santri maksimal, dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran modern dan
perpustakaan kelas, untuk memudahkan proses pembelajaran, termasuk audio
visual aids.
Ma’had
Al-Zaytun mempersiapkan 24 gedung masing masing 5 – 6 lantai dengan
kontruksi yang sangat memadai sehingga mampu bertahan terhadap kemungkinan-kemungkinan
yang tidak diinginkan, seperti gempa bumi dan lain sebagainya. 12 gedung
diperuntukkan untuk asrama santri/mahasiswa, sedang 12 lainnya untuk gedung
pembelajaran.
Selain itu Master
plan pembangunan kampus Ma’had Al-Zaytun yang terletak diatas tanah
seluas 200 hektar, dibuat sedemikian rupa sehingga setiap sarana berada
pada tempatnya, dengan infrastruktur yang terbangun terlebih dahulu sebelum
semua sarana pisik terselesaikan.
Gedung dan sarana
penunjang lainnya yang telah terselesaikan dan sedang dilaksanakan pembangunannya
adalah :
- Gedung Abubakar
- Gedung Omar
Ibn Al Khattab
- Gedung Al-Musthofa
- Gedung Al-Fajr
- Gedung Restorant
dan laundrete
- Masjid Al-Hayat
- Gedung-gedung
sarana penunjang lainnya, seperti kantin, Koperasi dan lain lain
Sedang beberapa sarana
yang sedang dalam proses pembangunan, adalah sebagai berikut dibawah ini
:
- Palagan agung
- Gedung Othman
Ibn Affan
- Gedung Al-Nuur
- Gedung Al-islah
(hotel)
- Masjid Rahmatan
Lil-alamin
Menurut Syaykh Al-Ma’had
sedikitnya dua unit gedung, masing-masing untuk asrama santri dan Gedung
sekolah diselesaikan setiap tahun
--------------------------------------------------------------------------------
[1] The time
are changed and we with them ( Motto Syaykh A.S Panji Gumilang)
Organisasi
Sebagai sebuah
lembaga pendidikan formal, Ma’had Al-Zaytun berada dibawah pengelolaan
yayasan pesantren Indonesia, yang didirikan pada tahun 1994 dan saat ini
susunan kepengurusannya adalah :
- Ketua K.H.Syarwani
F Prof BTM,F IMS, F IMNF
- Wakil Ketua
H.Imam Supriyanto SH, F Prof BTM,FIMS,
- Sekertaris
Umum H.Imam Prawoto, BBA.MBA, F Prof BTM
- Bendahara
H.Ahmad Prawiro Utomo
Pimpinan Yayasan tersebut
diatas bekerja dibawah arahan Syaykh A.S.Panji Gumilang Sayakh Al- Ma’had
Al-zaytun, dibantu oleh beberapa koordinator yang bertugas membantu kelancaran
aktifitas yayasan, antara lain :
- Dibidang pembangunan
pisik kampus Ma’had Al-Zaytun
- Dibidang perkhidmatan
kesihatan
- Dibidang pengadaan
dan penyajian konsumsi
- Dibidang keuangan
- Dibidang pertanian
dan peternakan
- Dibidang sumberdaya
manusia
Sedang penyelenggaraan
pendidikan formal diberbagai peringkat yang ada maupun yang akan diadakan
di Ma’had Al-Zaytun saat ini berada dibawah kepemimpinan Syaykh
Al-Ma’had Al-zaytun, Syaykh A.S Panji Gumilang, dibantu oleh staffs
khusus pada bidangnya masing masing, antara lain :
- General secretary
bidang pendidikan secara umum
- Headmaster,untuk secondary school
- Program manager, untuk vocational level
- Rektor, untuk Universitas Al-zaytun
- Direktur, untuk Institute of Languages
- Direktur untuk program open learning
- Manager, Untuk Education Counselling services
- Local Secretary, untuk program qualifikasi International :
- Pitman Qualification,UK
- City and
Guilds,UK
- LCCIEB.UK
- UCLES,UK
Tujuan Pariwisata
Religi
Pada usianya
yang belum genap tiga tahun sebagai lembaga pendidikan formal, Ma’had
Al-Zaytun telah menjadi salah satu tujuan ziarah (wisata), selain beberapa
tujuan wisata traditional yang ada di Indonesia, seperti Persemayaman
para wali dan lain sebagainya, betapata tidak. Barangkali penyusun catatan
ini bisa mengatakan bahwa tak satupun Pondok Pesantren di Indonesia, yang
mampu berfungsi sebagai pusat tujuan wisata seperti halnya Ma’had
Al-Zaytun.
Data statistik
yang dihimpun, menunjukkan angka lebih dari 265.000 wisatawan domestik
dan international yang berkunjung ke Ma’had Al-Zaytun, sejak diresmikannya
Ma’had oleh Presiden RI Prof Dr Ing BJ Habibie Agustus 1999 sampai
dengan June 2000, pada hari hari libur sabtu, dan Ahad serta hari-hari
besar Republik Indonesia, pengunjung biasanya lebih dari rata rata hari
biasa,yakni 1500 – 3000 orang pengunjung.
Mereka terdiri
dari berbagai kalangan pada lapisan masyarakat bangsa Indonesia.dari para
guru besar Universitas, Mahasiswa, siswa/santri, anggota perkumpulan Ibu-ibu
di kantor-kantor pemerintah, jamaah pengajian, sampai dengan kehadiran
beberapa pejabat manca negara, antara lain dari Palestine, Yordani, Arab
Saudi, dan tentu saja pengunjung Malaysia, yang telah berkunjung lebih
dari 30.000 orang termasuk Duta besarnya , sementara para pejabat Indonesia,
telah hadir beberapa menteri kabinet, Presiden RI pada saatnya, dan para
direktur jenderal berbagai departemen,termasuk tokoh tokoh masyarakat
formal maupun non formal, baik pada masa Habibie, Soeharto dan tentu saja
Abdul Rahman Wahid,ketika selayang pandang ini dalam proses pembuatan
datang ke Ma’had Al-zaytun rombongan tamu anggota Muhammadiah dari
Propinsi Bali,yang berkunjung ke Ma’had setelah mengunjungi Mukatamar
Muhamadiah di Jakarta, sementara pada hari dan atau pekan sebelumnya telah
datang berkunjung tamu – tamu dari kalangan Nahdhotul Ulama’
dari berbagai daerah.
Dana dan sumber
dana
Pelaksanaan
pembangunan Ma’had Al-Zaytun yang dalam keadaanya saat ini baru
3% dari Master plan yang telah ditetapkan dan ternyata telah menimbulkan
rasa kagum bercampur dengan segala bentuk tanda tanya oleh beberapa kelompok
anggota masyarakat, apatah lagi jika kelak semua bangunan pisik dan infrastruktur
yang direncanakan selesai secara tuntas. Agak aneh memang, karena yang
ditanyakan adalah ditentang dana dan sumber dana,bahkan banyak diantara
mereka yang menghubungkan hal ini dengan partisipasi keluarga cendana
,terlebih lagi dengan kekembaran nama,antara Masjid Al-Thin yang dibangun
mantan Presiden Soeharto dan nama Al-zaytun.
Menanggapi hal
tersebut, Syaykh Al-Ma’had selalu mengatakan bahwa sesungguhnya
dana dan sumber dana yang dipergunakan untuk membangun Ma’had Al-Zaytun
adalah sepenuhnya dari ummat Islam bangsa Indonesia, jikapun ada partisipasi
ummat Islam bangsa lain dan atau ummat lain bangsa Indonesia dan atau
bangsa lain, itu hanyalah sebatas partisipasi antara dua sahabat yang
saat ini satu diantaranya sedang melaksanakan proyek sosial pendidikan
yang dihadiahkan kepada Ummat islam bangsa Indonesia.
Sebagai gambaran
dapat disampaikan bagaimana Ma’had Al-Zaytun mendapatkan dana untuk
pembangunan masjid rahmatan Lil-alamin pada hari tanggal 1 Muharam 1421
Hijriah, hanya dengan tiga jam pertemuan saja sudah mendapatkan Rp. 70
milyar untuk keseluruhan biaya sebesar Rp. 100 milyar, dan dalam waktu
100 hari keseluruhan dana pembangunan masjid tersebut telah terkumpul,
ini bermakna dalam satu hari bisa diperoleh dana Rp. 1 milyar dari ummat
islam bangsa Indonesia. Penyumbang terbesar perseorangan sahabat Syayhk
Al-Ma’had dan kawan-kawannya dari manca negara adalah Wakil Imam
besar Masjidil haram, dimana setiap kali datang ke Indonesia setidaknya
memberikan sumbangan 500 juta rupiah.
Sementera itu
Ma’had Al-Zaytun telah mempersiapkan pendanaan untuk waktu yang
cukup panjang dengan menanam jati emas,yang saat catatan ini diselesaikan
telah tertanam lebih kurang 500.000 batang dan keseluruhannya telah terjual
habis saat jati tersebut baru ditanam, masing masing batang terjual dengan
harga Rp. 5000.000,-, dengan demikian dana yang terkumpul dari pohon jati
saja adalah Rp. 2.5 trilyun, diantara Jati-jati bernama tersebut diatas,
adalah Jati Prof.Dr.Ing.haji BJ Habibie, Prof.Drs Malik Fajar, dan masih
banyak lagi. Beberapa waktu yang lalu telah diambil keputusan untuk melebarkan
sayap investasi sebanyak 50.000 hektar seluruh Indonesia, dan keseluruhannya
akan ditanam kayu jati emas, sehingga 15 tahun yang akan datang, ma’had
Al-zaytun sudah tidak lagi bicara soal pendanaan bagi kepentingan pendidikan
yang diselenggarakannya, bahkan Syaykh AS Panji Gumilang menyarankan kepada
seluruh bangsa Indonesia agar menanam jati emas sedikitnya 3 batang perorang,
maka dalam 15 tahun hutang hutang bangsa ini akan terbayar lunas.
Sadar akan besarnya
biaya yang ditanggung oleh Ma’had Al-Zaytun, maka Syaykh Al-Ma’had
dan segenap jajarannya juga melakukan usaha usaha ekonomi, baik yang berjangka
pendek maupun panjang, dalam bentuk usaha usaha retail and whole sales,
industri kecil dibidang meubeler, penggilingan beras, pertanian tanaman
padi, garment, dan usaha usaha yang berkaitan dengan perbankan dan securities,
semua itu dilakukan untuk dan atas nama Ma’had Al-zaytun, dan tak
satupun yang diupayakan untuk dan atas nama pribadi, karena seluruh exponen
Ma’had dari Syaykh Al-Ma’had sampai dengan jajaran terbawahnya
telah berikrar untuk mewakafkan diri dan segenap potensinya untuk kemajuan
Ma’had Al-Zaytun.
Biaya pendidikan
dan fasilitas khusus bagi santri
Biaya pendidikan di
Ma’had Al-Zaytun sesungguhnya sangatlah murah dibandingkan dengan
berbagai fasilitas yang ada, dan atau dibandingkan dengan biaya pendidikan
dalam arti yang sebenarnya di lembaga lembaga pendidikan lain, baik boarding
school maupun tidak. Betapa tidak. Karena bagi orang tua santri Ma’had
Al-Zaytun, hanya dibebani dana titipan sebesar US.1500,- dengan kurs Rp.
6000 per dollar (th 1999), untuk biaya pendidikan selama 6 tahun ( atau
sama dengan Rp. 125.000 perbulan), bahkan sampai pada peringkat tertinggi
yang pernah diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, jika sang
santri berkeupayaan.
Jika dihitung secara rinci, maka jumlah tersebut diatas hanya cukup untuk
biaya akodomasi dan konsumsi selama satu tahun saja, sedang lima tahun
berikutnya menjadi tanggung jawab Yayasan atau mendapatkan subsidi penuh
sebanyak US.$.7500. Cobalah kita hitung dengan biaya seorang anak pada
peringkat pendidikan yang sama di Jakarta umpamanya:
· Uang masuk
pertama Rp. 1.500.000,-
· Uang
bulanan Rp. 720.000,- x 6
· Uang
transport dan jajan Rp. 1.800.000,- x 6
· Biaya
makan dirumah Rp. 1.800.000,- x 6
· Biaya
lain lain Rp. 1.500.000,- x 6
- Jumlah Rp.
36.420.000,-
Hanya dengan biaya
$.2.000,- yang nota bene sebagai titipan orang tua santri yang bisa diambil
kembali, para santri mendapatkan fasilitas khusus yang tidak akan pernah
diperoleh di lembaga pendidikan yang sama di Indonesia, bahkan Syaykh
Al-Ma’had selalu menekankan program kesehatan jasmani secara khusus,
sehingga pada saat sang santri menamatkan pendidikan menengahnya, tinggi
badan mereka setidaknya 178 cm bagi santri rijal, dan 168 cm bagi santri
nisa’.
Untuk mensukseskan
program diatas, para santri mendapatkan makanan yang berkalori tinggi
dan sempurna sebanyak 3 kali sehari, dan makanan kecil ( snack ) sebanyak
4 kali sehari, disediakan pula sarana olahraga yang lengkap, bahkan sarana
olahraga bertarap olimpiade.Makanan dan minuman serta snack bagi santri
selalu mendapat pengawasan khusus dari ahli gizi, sedangkan perkembangan
kesehatan serta tinggi dan berat badan mereka selalu mendapatkan kontrol
berkesinambungan dari dokter dokter yang bertugas di Perkhidmatan kesihatan
Al-Zaytun.
Informasi
lebih lanjut
Apa yang disampaikan
dalam selayang pandang tentang Ma’had Al-zaytun ini, diharapkan
telah mampau menjawab sebagian dari pertanyaan Ummat Islam bangsa Indonesia,
dan atau anda yang menaruh minat terhadap perkembangan pendidikan islam
di Indonesia khususnya dan dunia Islam pada umumnya, namun diyakini ada
diantara anda yang masih menginginkan informasi lebih lanjut dan atau
berkeinginan untuk datang berkunjung ke Ma’had Al-zaytun. Untuk
itu silah berhubungan dengan :
Ma’had Al-Zaytun
Mekarjaya –
Haurgeulis
Indramayu –
Jawa barat
Indonesia 45264
Phone : 0234
– 742814 – 22
Fax : 0234 –
742833 - 742818
Email : alzaytun@indramayu.wasantara.net.id
Contact Department:
Education Counseling
Services
Ma’had
Al-Zaytun
Email : alzaytun@mweb.co.id
--------------------------------------------------------------------------------
Catatan :
Semua informasi tersebut dalam web site ini akan di update berdasarkan
kemajuan pisik dan kemajuan peringkat pembejaran lainnya
|