Mahasiswa
P3T dan Pekerja Ma’had
Memajukan Kekuatan untuk Memajukan Pertanian
Mahasiswa
Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) mendapatkan 60 persen dari
mata kuliahnya untuk bekerja di lapangan. Untuk menyatukan kekuatan
potensi ilmu dan keterampilan yang ada itu saat ini P3T sudah mulai
difungsikan sebagai manager pertanian disamping mereka belajar bertani
di lapangan. Jadi ada sistem learning by doing dalam membagi tata kerja.
Di lapangan, para mahasiswa dibagi menjadi empat sub unit-unit kerja:
yaitu unit tanaman pangan, unit hortikultura, Hutan Tanaman Industri
(HTI) dan Hijauan Makanan Ternak (HMT). Untuk tanaman pangan dan hortikultura:
targetnya adalah dalam rangka pemenuhan keperluan kantin. Jadi untuk
prioritas komoditi sudah diperhitungkan untuk 6 ribu kepala. Maka untuk
kesiapan mengantisipasi pemenuhan keperluan tersebut pihak yayasan sudah
menghitung konversi lahannya, dan
Untuk penanamannya dilibatkan seluruh angkatan mahasiswa. Untuk semester
1: diberi jatah menanam sayur-sayuran, misalnya kacang panjang, bayam,
kangkung, sawi, singkong. Sedangkan untuk semester 2: menanam jagung
manis, kacang-kacangan. Semester 3, menanam hortikultura: misalnya melon,
semangka, pepaya dan buah-buahan lainnya. Untuk pepaya akan ditanam
1 ha yang sekarang ini sedang dipersiapkan semaiannya. Sekarang ini
para mahasiswa itu tengah berlomba di lapangan, tentu untuk mempraktekkan
yang mereka peroleh secara teoritis di bangku kuliah.
Bersatu
Langkah selanjutnya adalah mengkonsolidasikan potensi, baik yang ada
pada mahasiswa maupun kemampuan lapangan yang telah dimiliki pekerja
Ma’had. Kedua kelompok ini bekerjasama membangun dan menggiatkan pertanian
Ma'had agar berhasil dengan baik. Mahasiswa sudah memulai memberikan
materi-materi pertanian kepada para pekerja Ma'had setiap malam Rabu
setiap pekan. Mereka mendiskusikan masalah-masalah yang ada di lapangan
dan bersepakat untuk mengatasinya bersama. Tentu saja dibantu oleh dosen-dosen
yang berpengalaman dari Tim 11 Ma'had Al-Zaytun. "Kami di sini
ingin mempersatukan kekuatan, karena P3T mendapatkan teori sedangkan
pekerja Ma'had orang yang mempunyai skill dan langsung menemukan kasus-kasus
di lapangan, karenanya kami bekerjasama dan mencari solusi agar pertanian
di Ma'had Al-Zaytun berjalan dengan baik,” ujar Tarjani dan Agung Setiawan,
mahasiswa semester III P3T,
saat memberikan pengarahan kepada para pekerja Ma'had.
Program pertanian yang mereka laksanakan tentu sejalan dengan program
yayasan yang mengarah kepada produksi untuk pemenuhan keperluan pendidikan.
Mahasiswa P3T juga terlibat dalam membantu program peningkatan HMT.
Tanaman hijauan ini penting dalam menghadapi persiapan makanan ternak
bila terjadi musim kemarau. "Maka pada saat musim hujan ini kita
manfaatkan untuk penanaman," ujar Agung Setiawan. Menurutnya dari
program penanaman HMT seluas 100 hektare, baru terpenuhi 35 hektare.
Sisanya 65 hektare lagi juga akan ditanam dengan memerlukan 5 personel
pekerja Ma'had dan 5 personel mahasiswa P3T. Diharapkan dalam jangka
30 hari atau tiga bulan target penanaman tercapai dan rumput sudah layak
panen. Rumput tersebut sebagian akan dibuat cadangan makanan hijauan
dengan teknik silase, untuk mengantisipasi kekurangan pakan hijauan
saat
Musim kering.
|