Jika anda berfikir tentang Bank di negeri ini,maka  klik lambang diatas dan temukan jawabannya

 

 

 

TUJUAN

 

Tujuan Ma’had Al-Zaytun yang utama adalah mendidik putera puteri Ummat Islam bangsa Indonesia, dan antara bangsa,agar  kehidupan profesionalnya kelak,mampu mewarnai masyarakat sekelilingnya,untuk itu diharapkan alumni Ma’had Al-Zaytun kelak akan menjadi pemimpin bagi Indonesia baru dan negara-negara dari mana mereka berasal. Saat ini penghuni kampus Ma’had Al-Zaytun telah mencapai 9600 orang, terdiri dari santriwan/wati, mahasiswa, karyawan,exponen yayasan dan lain lain, 2900 dari jumlah penghuni tersebut adalah Karyawan yang disebut sebagai “ Santri senior

 


Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, di Ma’had Al-Zaytun para santri dibekali dengan bekal yang komprehensip, tidak saja berupa pelajaran pelajaran formal (kurikuler), yang kurikulumnya mengacu pada kurikulum Departemen Pendidikan nasional dan sedang dikembangkan penelitian untuk menterapkan kurikulum nasional United Kingdom. Tetapi para santri dibekali dengan berbagai pembekalan intensif ditentang kepemimpinan, kebersamaan, toleransi dan yang pasti adalah kesehatan jasmani berupa penyediaan fasilitas olahraga bertarap international, dan kegiatan wajib menghafal Alquran sampai hafal pada tahun terakhir menjelang ujian akhir di kelas 6 peringkat sekolah menengah

 

Sebagai bagian dari proses pendidikan, Ma’had Al-Zaytun melalui beberapa petugas hubungan masyarakatnya, melakukan pendekatan pendekatan kepada berbagai kalangan dan sosok sosok utama negeri ini untuk berkunjung dan memberikan ceramahnya dihadapan para santri Ma’had Al-Zaytun, banyak diantara mereka yang telah datang berkunjung, dan banyak pula yang masih berfikir keras walau hanya untuk bersilahtur raheem ke sebuah Pondok Pesantren.Ironinya mereka adalah sosok sosok yang dkenal sebagai tokoh muslim Indonesia,baik formal maupun non formal

 

Telah datang tokoh-tokoh nasional baik sipil maupun militer, misalnya Abdullah Mahmud Hendro Priyono, Adi Sasono dan sahabat sahabat ICMInya, walau banyak diantara mereka yang beluim menerima kehadiran Ma’had Al-Zaytun dengan berbagai alasan klasik, tetapi tidak kami perhitungkan karena kami beranggap bahwa ICMI bukanlah segalanya di Indonesia, datang berkunjung juga para tokoh mantan pejabat Orde Baru, misalnya Haji Harmoko, Jenderal Syarwan Hamid, Dr. Saadillah Mursyid, Dr Hayono Suyono, Haji Ismail Saleh dan lain lain,yang diterima dengan penghormatan yang sama oleh para santri dan exponent Ma’had Al-Zaytun

 

Datang pula Ir.Akbar Tanjung dan beberapa tokoh Golkar lainnya, bahkan terdapat beberapa gedung dan fasilitas pembelajaran lainnya yang diberi nama dengan nama-nama tokoh Golkar, misalnya gedung Olahraga Al-Akbar, Palagan Agung ( Drs.Agung Laksono).Sangat disayangkan bahwa Amin Rais, ketua Umum PAN dan Ketua MPR-RI, belum juga mempunyai niatan berkunjung ke Ma’had Al-Zaytun secara ikhlas dari lubuk hatinya selaku pemimpin muslim,konon menurut beberapa orang dekatnya beliau mendapatkan masukan tentang Ma’had Al-Zaytun dan menjaga jarak politik, agar pada saatnya nanti tidak menjadi bidikan lawan lawan politiknya, sesuatu yang aneh memang, sebab semua lawan poltiknya sudah banyak yang dating berkunjung. Jika sosok seperti Amin Rais masih bertimbang pada beberapa masukan tanpa tabayyun, maka maknanya sebagai sosok reformis perlu di pertanyakan?

 

JUMLAH SANTRI

 

Santri Ma’had Al-zaytun datang dari 26 Propinsi di Indonesia, Timor Lorosae, dan Malaysia,direncanakan untuk menerima 2000 santriwan/wati setiap tahun,termasuk untuk peringkat Vocational College.Pada tahun akademi 2000-2001 Ma’had Al-Zaytun menerima pendaftar dari seluruh Indonesia,malaysia,Singapore Kerajaan Thailand, serta Cambodia, saat ini jumlah santri di ma'had Al-Zaytun adalah 5500 orang, dan jika dijumlah maka seluruh penhuni Ma'had saat ini sudah lebih dari 9000 orang

 

Untuk merekrut santri dan Mahasiwa diatas, Ma’had Al-zaytun mempunyai perwakilan/representative di semua Propinsi di Indonesia, termasuk di Malaysia barat/timur,yang juga berstatus sebagai Public relation staffs Ma’had Al-zaytun

 

Dalam waktu dekat, Ma’had Al-Zaytun akan mendirikan “Ma’had Asas” di setiap Propinsi di Indonesia , yang menyelenggarakan pendidikan dasar  modern,dan dirancang sebagai resources utama santriwan/wati Ma’had Al-zaytun dikemudian.Ma’had Asas pertama yang kini sedang dalam proses pembangunan dalah Ma’had Asas di dati II Subang dan dati II Gresik

 

Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia,akan tetapi ada beberapa mata pelajaran yang diberikan dalam bahasa Arab dan Inggris.Semua peringkat program di Ma’had Al-zaytun mendapatkan subsidi dari yayasan Pesantren Indonesia, kecuali dana titipan awal sebesar 1500 US Dollar yang harus diberikan oleh Orang tua santri, dan bagi mereka yang berkeupayaan mempunyai kesempatan untuk memperdalam ilmu sampai pada peringkat doctor