Masjid
Al-hayat dan Rahmatan Lil Alamin
Masjid
Al-Hayat (lihat gambar), adalah pusat kegiatan seluruh penghuni Ma’had
Al-Zaytun dari subuh sampai dengan Isya’, dan para pengunjung Ma’had
Al-Zaytun akan melihat kegiatan sholat berjamaah dan tadarrus Al-quran
yang dilakukan oleh seluruh penghuni Ma’had.
Di Masjid inilah setiap hari Jumat Syaykh Al-ma’had memberikan pengarahan
khasnya kepada para santri dan seluruh penguni kampus, dan merupakan acara
khusus yang sangat menarik dan selalu mendapatkan respons dari jamaah
Sholat Jumat. Syaykh selalu memberikan tekanan agar kelak para santri
mampu berkiprah dalam kemandirian, dan sanggup mewarnai kehidupan masyarakat
sekelilingnya, untuk itulah mereka saat ini dilatih dan dibiasakan dengan
hal hal yang menurut banyak orang, bukan tradisi kepesantrenan, seperti
misalnya, ruang tidur yang representative, cara berpakaian yang rapi dan
sikap-sikap yang sopan dan gentle, menurut Syaykh hari ini 15 tahun yang
akan datang semua akan berobah dan kita harus selalu mengikutinya[1
Bahwa sekalipun Masjid Al-hayat dibangun diatas tanah seluas 5000 hektar
dengan tiga lantai, akan tetapi setahun usia Ma’had Al-zaytun, masjid
tersebut sudah tidak lagi mampu memuat jamaah, baik pada hari hari biasa
maupun jumat.Oleh sebab itu Ma’had kini membangun sebuah masjid
besar yang diberi nama “ Masjid Rahmatan Lil-Alamin “ yang
berukuran 6 hektar dan berlantai 6 (enam), serta membutuhkan biaya kurang
lebih 14 Juta dollar Amerika atau Rp. 100 milyar.
|